Selasa, 07 Februari 2017

Alat dan Bahan Serta Cara Injeksi Bolus

PENGERTIAN 

Alat dan Bahan Serta Cara Injeksi Bolus
Alat dan Bahan Serta Cara Injeksi Bolus
Menurut Ambarawati (2009), pemberian obat secara injeksi (parenteral) merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan spuit.

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat suntik.

Injeksi intravena (bolus) adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena atau melalui karet selang infuse dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah ke jantung. Injeksi intravena bertujuan untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorpsi dari pada dengan injeksi perenteral lain, menghindari terjadinya kerusakan jaringan serta memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar.

TUJUAN 
  1. Mendapatkan reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada injeksi parenteral lain
  2. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak dan kalori yang tidak dapat dipertahankan melalui oral.
  3. Mengoreksi dan mencegah gangguan cairan dan elektrolit
  4. Menghindari terjadinya kerusakan jaringan.
  5. Memperbaiki keseimbangan asam basa
  6. Memasukkan obat dalam jumlah yang besar
  7. Memberikan tranfusi darah
  8. Menyediakan medium untuk pemberian obat intravena
  9. Membantu pemberian nutrisi parenteral
  10. Memonitor Tekanan Vena Sentral (CVP)

TEKNIK INJEKSI INTRAVENA MELALUI BOLUS

  1. Memberikan dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
  2. Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
  3. Memasang sampiran
  4. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
  5. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
  6. Memakai sarung tangan
  7. Memastikan tidak ada gelembung udara pada spuit dengan cara mengutik-ngutik spuit
  8. Mencari tempat penyuntikan obat pada karet selang
  9. Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
  10. Menghapushamakan atau mendesinfeksi karet selang infus (bolus) dengan kapas alkohol, secara sirkular dengan diameter + 5 cm
  11. Mengklem cairan infuse.
  12. Menusukkan jarum ke dalam karet selang infus (bolus) dengan tangan yang dominan
  13. Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk selang infus
  14. Memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam vena
  15. Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan kapas alkohol di atas jarum kemudian tarik jarum keluar.
  16. Periksa kecepatan tetesan cairan infuse.
  17. Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat dengan benar
  18. Melepas sarung tangan, merendam dengan larutan chlorine 0,5% selama 10 menit
  19. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
  20. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

PERSIAPAN ALAT
  1. Sarung tangan satu pasang
  2. Spuit steril 3 ml atau 5 ml atau spuit imunisasi
  3. Bak instrument
  4. Kom
  5. Perlak dan alasnya
  6. Bengkok
  7. Wastafel atau tempat cuci tangan
  8. Kapas alkohol
  9. Obat injeksi dalam vial atau ampul
  10. Daftar pemberian obat
  11. Waskom berisi larutan chlorine 0,5%

TINJAUAN KASUS

Pengkajian
Nama                           : Tn. A
Umur                           :  50 tahun
Agama                         :  Islam
Suku                            :  Aceh
Pekerjaan                     :  Wiraswasta
Perkawinan                 :  Kawin
Kamar                         : Ramadhan
Alamat                         : Medan 
No.reg                         : 16620000
Keluhan utama            : Anggota gerak sebelah kanan kesemutan, tidak bisa digerakkan, dan bicara pelo  
Diagnosa                     : Strok Iskemik

Alat yang digunakan
a.       Spuit steril 3 ml atau 5 ml
b.      Keranjang berbentuk persegi panjang (baki)
c.       Obat injeksi dalam bentuk vial atau ampul:
  • Ranitidine  1 amp /12 jam
  • Citicoline 2 amp /12 Jam

Prosedur Kerja di Lahan Praktik
Adapun prosedur kerja di lahan praktik yaitu:
  • Memberikan dan menjelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
  • Menyiapkan alat dan bahan, membawa ke dekat pasien
  • Memasang sampiran
  • Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
  • Memakai sarung tangan
  • Memastikan tidak ada gelembung udara pada spuit dengan cara mengutik-ngutik spuit
  • Mencari tempat penyuntikan obat pada karet selang
  • Memasang pengalas dibawah daerah yang akan disuntik
  • Menghapushamakan atau mendesinfeksi karet selang infus (bolus) dengan kapas alkohol, secara sirkular dengan diameter + 5 cm
  • Mengklem cairan infuse.
  • Menusukkan jarum ke dalam karet selang infus (bolus) dengan tangan yang dominan
  • Menarik sedikit penghisap untuk aspirasi apakah jarum sudah masuk selang infus
  • Memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam vena
  • Menarik jarum keluar setelah obat dimasukkan, dengan meletakkan kapas alkohol di atas jarum kemudian tarik jarum keluar.
  • Periksa kecepatan tetesan cairan infuse.
  • Membereskan alat, buang alat suntik dan bekas tempat obat dengan benar
  • Melepas sarung tangan, merendam dengan larutan chlorine 0,5% selama 10 menit
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
  • Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

Evaluasi
Tingkat keberhasilan yang diperoleh setelah dilakukan Tindakan Pemberian Injeksi Intravena Melalui Selang Infus (bolus) pada Tn. A dengan Strok Iskemik di Ruang Saraf RSUD dr. PIRNGADI MEDAN adalah :
  • Pasien Merasa nyaman dan rasa nyeri sedikit berkurang
  • Pasien dapat beristirahat dengan tenang
  • Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi

Tags :